Selasa, 09 Juni 2009

AKHLAK

Hadirin Rahimakulullah

Di zaman modern, bangsa kita sedang mengalami krisis moral, dan krisis moral inilah yang menjadi penyebab utama ketidakmenentuan bangsa ini. Jika krisis moral ini kita biarkan, maka kemungkinan besar bangsa ini akan hancur masa depannya. Praktik hidup yang menyimpang dan penyalahgunaan kesempatan atau kedudukan yang merugikan orang lain seperti KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), penodongan, perampokan dsb, akan kian tumbuh subur di negeri kita yang sungguh pelakunya tidak berakhlakul karimah.

Berbicara tentang akhlak, maka misi Nabi Muhammad SAW hadir kedunia ini adalah untuk menyempurnakan manusia sejarhmencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau, antara lain, karena mempunyai akhlak yang mulia. Dalam soal akhlak, Nabi Muhammad layak dijadikan teladan. Bahkan Allah SWT memuji akhlak mulia Nabi Muhammad dalam firman-Nya surat al-Qalam ayat 4 )

4. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

Lalu apa itu akhlak?. Ahklak menurut Al-Ghazali ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat memunculkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan pemikiran. Dan adapun akhlak islami adalah dapat diatikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran islam atau akhlak yang bersifat islami menghormati orang tua misalnya bagi orang Sumatra adalah dengan hidup bersama, bagi orang jawa dengan cara sungkem dan bagi orang sunda dengan cara cium tangan.

Akhlak dalam realita sehari-hari terdapat akhlak yang baik (akhlak al karimah) dan akhlak buruk (akhlak al mazmumah). Akhlak yang baik adalah perilaku yang sesuai dengan norma ajaran islam sperti jujur, disipln, taat beribadah patuh terhadap orang tua sopan santun, istiqamah, amanah dll. Sedangkan akhlak yang buruk adalah perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran islam, seperti kikir, ngegosip, bermaksiat, judi dll.

Hadirin Rahimakulullah

Akhlak berkaitan dengan hubungan baik antara manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta.

1. Hubungan baik antara manusia dengan Allah.

Akhlak terhadap Allah dilakukan dengan cara berhubungan dengan Allah melalui media-media yang telah disediakan Allah, yaitu ibadah yang langsung kepada Allah seperti salat, puasa, dan haji. Pelaksanaan ibadah-ibadah itu secara benar menurut ketentuan syariat serta dilakukan dengan ikhlas mengharap ridha Allah Swt, merupakan bentuk akhlak yang baik terhadap-Nya.

Berakhlak kepada Allah diajarkan pula oleh Rasul dengan bertahmid, takbir, tasbih, dan tahlil.

Tahmid adalah membaca hamdalah, yaitu alhamdu lillahi rabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam). Membaca hamdalah merupakan tanda terima kasih kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan-Nya.

Takbir adalah mengucapkan Allahu Akbar (allah maha Agung). Membaca takbir merupakan ungkapan pengakuan akan kemahabesaran Allah yang tiada taranya.

Tasbih adalah membaca subhanallah (maha suci Allah). Membaca tasbih sebagai ungkapan kekaguman atas kekuasan allah yang tak terbatas yang ditampakan dalam seluruh ciptaan-Nya.

Tahlil adalah membaca la ilaaha illal llahu (Tidak ada tuhan selain Allah), Suatu ungkapan pengakuan dan janji seorang muslim yang hanya mengakui allah sebagai satu-satunya Tuhan.

Berakhlak terhadap Allah diungkapkan pula melalui berdo’a. berdo’a adalah meminta apa yang diinginkan dan dicita-citakan kepada-Nya. Berdo’a merupakan bukti ketakberdayaan manusia dihadapan Allah, karena itu orang tidak pernah berdo’a dipandang sebagai orang yang sombong.

2. Akhlak terhadap sesama manusia

Berakhlak kepada sesama manusia adalah bergaul dan berbuat baik kepada orang lain. Islam mengajarkan untuk berbuat baik kepada orang lain, dimulai kepada keluarga sendiri, terutama ibu dan bapak. Seperti menghormati perbedaan antar sasama umat, menghormati agama lain, memaafakan kesalahan orang lain, saling tolong menolong sesama manusia meskipun ia berasal dari daerah lain. Firman Allah dalam surat Ali-Imran ayat 134

134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan yang ke tiga

3. Akhlak terhadap lingkungan hidup

Manusia merupakan bagian dari alam dan lingkungan, karena itu umat islam diperintahkan untuk menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan hidupnya. Sebagai makhluk yang ditugaskan sebagai khalifatullah fil ardh, manusia dituntut untuk memelihara dan menjaga lingkungan hidupnya. Karena itu, berakhlak terhadap lingkungan hidup sangat dianjurkan dalam ajaran islam. Beberapa perilaku yang menggambarkan akhlak yang baik terhadap lingkungan antara lain, memelihara dan menjaga lngkungan agar tetap bersih dan sehat, menghindari pekerjaan yang menimbulkan kerusakan lingkungan.

Hadirin Rahimakulullah

Rasulullah sebagai tauladan akhlak mulia, beliau memberikan contoh akhlak yang sangat luar biasa dan pantas bahkan harus kita tiru. Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat128

128. Sungguh Telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.

Hadirin Rahimakulullah

Pada usia 12 tahun, Muhammad diajak oleh pamannya berdagang ke syiria yang berjarak ribuan kilometer dari kota makkah. Perjalanan yang begitu jauh ditempuh oleh seorang anak berusia 12 tahun tanpa menggunakan mobil ataupun pesawat sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang. Sepulang dari Syiria, Muhammad sangat sering mengadakan perdagangan sampai beliau dikenal di Jazirah arab sebagai seorang pengusaha muda yang sukses. Kesuksesan beliau disebabkan karena terpancarnya nilai-nilai kepribadian atau sifat-sifat mulia dari dalam dirinya, sehingga siapapun yang melihat atau berinteraksi dengan beliau selalu terkagum-kagum dan terpesona dengan indahnya akhlak beliau. Ketika diangkat menjadi Nabi dan beliau melakukan aktivitas dakwah banyak orang masuk islam yang pada awal mulanya dikarenakan terpesona dengan akhlak Muhammad yang begitu mulia.

Singkatnya beliau adalah sosok pribadi unggul yang sudah terlatih sejak kecil, sebagai contoh dalam kegiatan wirausaha atau kegiatan ekonomi rasulullah adalah suritauladan wirausaha sejati, bagi kita sebagai umatnya terdapat beberapa nilai dasar kunci sukses Rasulullah saw selain sifat wajib dan mustahil beliau sebagai seorang Nabi dan Rasul yang sudah disampaikan pada pembahasan sebelumnya, nilai-nilai dasar tersebut diantaranya:

1. Kesungguhan

Rasulullah adalah sosok pribadi yang penuh kesungguhan dalam berbagai aspek kehidupan, tidak ada satu amalpun yang tidak dikerjakan tanpa kesungguhan, kualitas yang unggul hanyalah akan lahir dari sebuah kesungguhan. Berusaha sekuat tenaga untuk bekerja keras, menyempurnakan dzikir, fikir, dan ikhtiar yang bisa kita lakukan, berusaha dengan sungguh-sungguh dalam setiap perencanaan sebab ketika kita gagal dalam berencana berarti kita sedang merencanakan kegagalan, sekecil apapun yang kita lakukan harus dengan penuh kesungguhan karena yang kecil dapat membentuk kesempurnaan walaupun kesempurnaan bukan sesuatu yang kecil.

2. Kejujuran

Rasulullah saw sebelum menjadi Nabi diberi gelar Al Amin (orang yang dapat dipercaya/terpercaya) kejujuran pribadinya dikenal oleh seluruh penduduk Mekah dan inilah investasi besar dari pribadi Rasul saw dalam meraih kesuksesan, kejujuran, adalah mata uang yang berharga dan berlaku diseluruh dunia, tidak jujur rizkinya dari Allah jujurpun dari Allah, Janganlah kita takut tidak dapat rizki dari Allah, sebab setiap yang hidup sudah Allah jamin rizkinya, Allah swt berfirman: “Dan tidaklah binatang yang melata dimuka bumi itu kecuali oleh Allah rizkinya”.

Takutlah ketika tidak jujur dalam mencari dan mendapatkan rizki oleh karena itu kalau kita orientasinya hanya materi maka pencuri, koruptor, penipu, dan orang-orang jahat mungkin dari sisi materi melebihi kita, lalu apa bedanya kita dengan mereka kalaulah kita melakukan hal-hal yang tidak jujur.

Kalaulah kita melakukan sesuatu tidak jujur kemudian mujur serta berhasil, janganlah bernggapan semua itu karena kepandaian dan kecerdikan kita, tetapi yakinlah bahwa karena Allah yang Maha Melihat masih menutupi kejelekan kita, Dalam dunia wirausaha modern saling percaya dan saling jujur adalah modal utama eksisitensi dan kontinuitas usaha yang kita lakukan.

Rasulullah senantiasa merendahkan diri dan berdoa dengan sepenuh hati. Beliaau selalu memohon kepada Allah agar menghiasi dirinya dengan adab dan akhlak yang mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pke bhsa yang baik dan bnar och!